PDRB Kota Yogyakarta Tahun Dasar Baru 2010 - Berita - Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta

** Kunjungi PST BPS Kota Yogyakarta untuk mendapatkan data-data BPS. Dapat pula akses melalui website http://jogjakota.bps.go.id **

** Jam Layanan : Senin - Kamis pukul 08.00 - 15.00, Jumat pukul 08.00 - 15.30 **

** Pernah berkunjung ke PST BPS Kota Yogyakarta? Atau pernah akses data BPS melalui website? Ayo berpartisipasi dalam SURVEI KEBUTUHAN DATA 2024. Kunjungi http://s.bps.go.id/SKD3471.  Jawaban Anda membantu meningkatkan kualitas pelayanan kami. **

PDRB Kota Yogyakarta Tahun Dasar Baru 2010

PDRB Kota Yogyakarta Tahun Dasar Baru 2010

16 September 2015 | Kegiatan Statistik Lainnya


Data neraca nasional telah digunakan oleh berbagai kalangan: pemerintah, analisis ekonomi, pelaku usaha, organisasi internasional, dan lain-lain. Indikator utama dari neraca nasional, seperti Produk Domestik Bruto (PDB), pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan pendapatan nasional, memiliki peran penting dalam menganalisis perekonomian suatu negara. Telah banyak keputusan/ kebijakan ekonomi yang diambil oleh setiap negara didasarkan pada data neraca nasional.

Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan statistik nasional.

Adaptasi pencatatan statistik nasional dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran perekonomian yang berkembang signifikan secara lebih komprehensif dan up to date, agar keterbandingan  antar negara dapat dilakukan. Selain itu data tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk membantu pengambil keputusan dalam mengatur potensi yang tersedia untuk kesejahteraan masyarakat di masing-masing negara.

Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan tahun dasar penghitungan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun 2000 ke tahun 2010 sekaligus melakukan implementasi System of National Accounts 2008 (SNA-2008). Secara sederhana perubahan tahun dasar adalah melakukan penetapan perubahan harga tahun dasar yang digunakan dalam penghitungan PDB/PDRB atas dasar harga konstan dengan harga baru dan terkini yang dianggap representatif.

Perubahan tahun dasar PDB/PDRB dari tahun dasar 2000 menjadi tahun dasar 2010 yang mengadopsi sebagian rekomendasi SNA2008 dilakukan dengan menerapkan benchmarking, yaitu dengan menyesuaikan level baru PDB/PDRB menggunakan Tabel Penyediaan dan Penggunaan (TPP) atau yang dikenal dengan Supply and Use Tables (SUT). Setelah dilakukan penyusunan SUT maka selanjutnya dilakukan referencing (pergeseran tahun dasar PDB/PDRB dari 2000 menjadi 2010). Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan antara PDB/PDRB tahun dasar 2000 yang masih menggunakan sistem lama dan PDB/PDRB tahun dasar 2010 yang sudah menggunakan sistem baru. Dengan demikian efek dari perubahan sistem penghitungan PDB dan agregat makro ekonomi dapat lebih terjelaskan dan terukur.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merekomendasikan pergantian tahun dasar pengfhitungan PDB/PDRB antara 5 sampai 10 tahun. Tahun dasar yang digunakan dalam menghitung PDB/PDRB saat ini adalah tahun dasar 2000, sehingga Indonesia termasuk Kota Yogyakarta sudah selayaknya melakukan pembaharuan terhadap tahun dasar agar penghitungan PDB/PDRB lebih sempurna dan lebih up to date.

Tahun 2010 dipilih sebagai tahun dasar baru menggantikan tahun dasar 2000 karena beberapa alasan, antara lain:

a.  Rekomendasi PBB dalam SNA1993 (part 16:76), bahwa pergantian tahun dasar penghitungan PDB dilakukan setiap 5 (lima) atau 10 (sepuluh) tahun agar dapat memberikan gambaran perkembangan ekonomi sesuai dengan kondisi terkini.

b.   Teridentifikasinya pembaharuan konsep, sumber data dan metodologi berbasis SNA2008 yang akan diimplementasikan dalam penyusunan PDB/PDRB tahun dasar 2010.

c.  Pada tahun 2010, perekonomian Indonesia dipandang relatif stabil dengan laju pertumbuhan PDB sebesar 6,10 persen dan tingkat inflasi  mencapai 6,96 persen. Meskipun pada tahun 2008 perekonomian Indonesia terimbas krisis finansial global.

d.  Perubahan struktur ekonomi nasional dari tahun 2000 dan 2010 dipandang cukup signifikan akibat perubahan dibidang informasi dan teknologi serta transportasi yang berpengaruh terhadap pola distribusi dan munculnya produk-produk baru.

e.    Tersedianya Tabel Penyediaan dan Penggunaan (TPP) Indonesia 2010 yang menggambarkan keseimbangan transaksi supply dan use atas berbagai produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu industri.

f.   Tersedianya neraca produksi menurut kategori institusi selain neraca produksi menurut lapangan usaha yang diturunkan dari Full Sequence of Account  (FSA) 2010.

g.    Tersedianya koresponden/ konversi klasifikasi antara klasifikasi menurut lapangan usaha (KBLI2009) dengan Klasifikasi baku komoditi Indonesia (KBKI 2010) dan antara Kode Harmonized System (HS) dengan KBLI2009 untuk penyusunan TPP Indonesia 2010.

h.      Tersedianya deflator baru untuk penghitungan PDB/PDRB yaitu Indeks harga produsen (Producers Price Index /PPI).

i.      Tersedianya hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP2010) yang dapat digunakan sebagai basis analisis, seperti data jumlah penduduk dan ketenagakerjaan.

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, 2010-2014 pembangunan perekonomian Kota Yogyakarta dapat diidentifikasi melalui informasi statistik yang direpresentasikan melalui beberapa indikator makro yang utamanya diturunkan dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Dilihat secara nominal perekonomian Kota Yogyakarta selama lima tahun terakhir terus berkembang. Nilai PDRB Kota Yogyakarta atas dasar harga berlaku tahun 2014 mencapai Rp 24,69 triliun, sedangkan nilai atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 21,31 triliun dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,30 persen dan rata-rata pertumbuhan selama periode 2010-2014 mencapai  5,51 persen per tahun. Nilai PDRB per kapita atas dasar harga berlaku sejak tahun 2010 terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2014 mencapai 60,57 juta. Sedangkan nilai riil PDRB per kapita sejak tahun 2010 terus mengalami kenaikan dari sebesar Rp 44,4 juta menjadi Rp 52,28 juta di tahun 2014.

Kegiatan ekonomi Kota Yogyakarta bertumpu pada kategori tersier, yaitu: kategori perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan; penyediaan akomodasi dan makan minum; kategori informasi dan komunikasi; kategori jasa keuangan dan asuransi; real estate; jasa perusahaan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial serta kategori jasa lainnya yang mendominasi sebesar 77,19 persen dari total PDRB.

Andil pertumbuhan ekonomi tahun 2014 yang sebesar 5,30 persen terutama diberikan oleh kategori penyediaan akomodasi dan makan minum dengan andil sebesar 0,705 persen, disusul kategori industri pengolahan sebesar 0,648 persen. Selama periode 2010-2014 rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Yogyakarta mencapai 5,51 persen per tahun, lebih tinggi dibanding periode 2009 - 2013 yang sebesar 5,37 persen per tahun.

§ CYDP

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat  Statistik Kota Yogyakarta (Statistics of Yogyakarta Municipality)Jl. Brigjen Katamso Komplek THR Yogyakarta

Telp (62-274) 387752

 Faks (62-274) 387753

Mailbox : bps3471@bps.go.id

logo_footer

Tentang Kami

Manual

S&K

Daftar Tautan

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik