Pada Januari 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar0,95 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,24. Kabupaten Gunungkidul tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 0,64 persen dengan IHK sebesar 105,47 dan Kota Yogyakarta mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,30 persen dengan IHK sebesar 107,17.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,21 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,80 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,91 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,92 persen; kelompok transportasi sebesar 0,65 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,34 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,31 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,31 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,92 persen. Sementara kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 6,12 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen.
Tingkat deflasi month to month (m-to-m) pada Januari 2025 sebesar 0,35 persen dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Januari 2025 sebesar 0,35 persen.