Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan Agustus 2016 Kota Yogyakarta Deflasi 0,04 Persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Kota Yogyakarta pada Bulan Agustus 2016 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Deflasi ini dikarenakan adanya penurunan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan Agustus ini, lima kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,34 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,71 persen; kelompok sandang naik 0,13 persen; kelompok kesehatan naik 0,48 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,53 persen, sedangkan dua kelompok lainnya yaitu kelompok bahan makanan turun 0,93 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 1,11 persen.
- Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 33 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari dan Sorong masing-masing sebesar 1,27 persen, diikuti oleh Kota Pangkal Pinang sebesar 0,93 persen. Sedangkan inflasi terkecil terjadi di Kota DKI Jakarta dan Kota Kendari masing-masing sebesar 0,01 persen, diikuti Kota Dumai dan Kota Tanjung Pinang masing-masing sebesar 0,05 peren dan 0,06 persen. Sebaliknya Kota Kopang mengalami deflasi sebesar 0,87 persen, diikuti Kota Pare-Pare dan Kota Mamuju masing-masing sebesar 0,80 persen dan 0,79 persen, sedangkan deflasi terkecil sebesar 0,01 persen terjadi di Kota Cilegon.
- Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah tarip listrik, kontrak rumah, tukang bukan mandor, minyak goreng, dan nasi dengan lauk sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah angkutan udara, daging ayam ras, tarip kereta api, jeruk, dan wortel.
- Laju inflasi tahun kalender 2016 ( Juli 2016 terhadap Desember 2015) sebesar 1,72 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Juli 2016 terhadap Juli 2015) sebesar 2,88 persen.