Pada September 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 1,85 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,76. Kabupaten Gunungkidul tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,83 persen dengan IHK sebesar 104,96 dan Kota Yogyakarta mengalami inflasi y-on-y sebesar 1,86 persen dengan IHK sebesar 106,74.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,79 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,98 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,49 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,66 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,56 persen; kelompok transportasi sebesar 0,32 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 2,31 persen; kelompok pendidikan sebesar 2,05 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,89 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,08 persen. Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan indeks sebesar 0,28 persen.Tingkat deflasi month to month (m-to-m) pada September 2024 sebesar 0,10 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) September 2024 sebesar 0,48 persen.