Tanggal Rilis | : | 6 Agustus 2019 |
Ukuran File | : | 0.66 MB |
Abstraksi
Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan II-2019 mencapai Rp 34,46 triliun rupiahdan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 25,45 triliun rupiah.Perekonomian DIY triwulan II-2019 terhadap triwulan II-2018 tumbuh 6,80 persen (y-on-y) lebih tinggi dibanding pertumbuhan periode yang sama di tahun 2018 sebesar 5,92 persen. Bila dibanding triwulan I-2019 perekonomian DIY mengalami kontraksi atau tumbuh negatif sebesar 0,04 persen (q-to-q).Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan (y-on-y) tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 18,91 persen. Selanjutnya pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang sebesar 8,70 persen disusul administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, yaitu sebesar sebesar 8,47 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi adalah komponen pengeluaran konsumsi lembaga swasta nonprofit yaitu 18,20 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto yaitu sebesar 10,13 persen, dan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 3,67 persen.Andil terbesar pertumbuhan ekonomi DIY triwulan II-2019 (y-on-y) diberikan oleh lapangan usaha kontruksi yaitu sebesar 1,83 persen, diikuti oleh informasi dan komunikasi dan penyediaan akomodasi dan makan minum, masing-masing sebesar 0,82 persen dan 0,74 persen. Dari sisi pengeluaran, andil pertumbuhan ekonomi DIY triwulan II-2019 (y-on-y) disumbangkan oleh komponen pembentukan modal tetap bruto, diikuti oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga.Sementara itu, pertumbuhan ekonomi terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) penyumbang terbesar adalah lapangan usaha konstruksi yaitu sebesar 0,72 persen. Andil pertumbuhan terbesar berikutnya adalah administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 0,70 persen diikuti oleh perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 0,39 persen