Release Date | : | March 1, 2011 |
File Size | : | MB |
Abstract
Pada Februari 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai angka 114,33 atau naik 0,38 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 113,89. Dimana NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 114,18, NTP Subsektor Hortikultura (NTPH) 126,58, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 122,12, NTP Subsektor Peternakan (NTPT) 103,89, dan NTP Subsektor Perikanan (NTN) 113,82. Kenaikan NTP pada bulan ini dipicu terutama oleh naiknya NTP Subsektor Perikanan pada kelompok budidaya ikan.Indeks Harga Konsumen (IHK) di daerah pedesaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Februari 2011, secara umum terjadi deflasi sebesar 0,14 persen. Penyebab terjadinya deflasi karena indeks harga sebagian kecil kelompok konsumsi mengalami penurunan cukup tajam. Indeks kelompok bahan makanan turun sebesar 0,62 persen, kelompok kesehatan 0,12 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,09 persen. Sebaliknya, indeks kelompok makanan jadi naik 0,37 persen, kelompok perumahan 0,35 persen, kelompok sandang 0,40 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,23 persen.Dari 32 provinsi (kecuali DKI Jakarta) yang dihitung angka NTPnya pada bulan Februari 2011, terdapat 23 provinsi mengalami kenaikan NTP, dan 9 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Bali yaitu sebesar 1,34 persen, sebaliknya penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimanan Selatan yaitu sebesar 0,70 persen.