Release Date | : | August 1, 2011 |
File Size | : | MB |
Abstract
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan II tahun 2011 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 menurun sebesar 3,89 persen terhadap triwulan I tahun 2011 (q-to-q). Pertumbuhan negatif ini terjadi karena produksi sektor pertanian menurun, sedangkan sektor lainnya mengalami peningkatan. Sektor pertanian mengalami kontraksi sebesar 36,22 persen karena produksi padi dan jagung menurun sangat signifikan akibat faktor musim masing-masing sebesar 59,02 persen dan 82,64 persen.Walaupun pertumbuhan q-to-q negatif, tetapi PDRB Provinsi DIY pada triwulan II 2011 jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 3,92 persen. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan sektor industri pengolahan mencapai 8,74 persen (y-on-y) karena kenaikan produksi industri makanan dan pakaian jadi yang mencapai lebih dari 10 persen.Pertumbuhan secara kumulatif sampai dengan triwulan II 2011 terhadap kumulatif triwulan yang sama tahun sebelumnya (c-to-c) mencapai 4,38 persen. Seluruh sektor pembentuk PDRB memberi andil positif terhadap perekonomian DIY, terutama sektor industri pengolahan yang tumbuh 9,28 persen.Nilai nominal PDRB Provinsi DIY pada triwulan II 2011 mencapai Rp 12,13 triliun atas dasar harga berlaku dan nilai riilnya sebesar Rp 5,27 triliun atas dasar harga konstan 2000.Sektor ekonomi yang memiliki peranan terbesar dalam perekonomian Provinsi DIY pada triwulan II 2011 adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,60 persen; kemudian diikuti sektor jasa-jasa (20,55 persen);; sedangkan sektor pertambangan dan penggalian mempunyai peranan terkecil yaitu 0,75 persen.Pada sisi penggunaan, pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami peningkatan sebesar 10,17 persen pada triwulan II 2011 dibandingkan dengan triwulan I 2011 (q-to-q). Kemudian diikuti oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) naik 5,06 persen dan konsumsi rumah tangga 1,52 persen.Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2010 (y-on-y) terjadi kenaikan pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 7,77 persen dan komponen PMTB 2,81 persen. Sebaliknya, komponen konsumsi pemerintah berkontraksi sebesar 5,27 persen.Pertumbuhan secara kumulatif (c-to-c) didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga (7,91 %), dan PMTB (3,17 %). Sedangkan konsumsi pemerintah memberikan andil negatif dengan pertumbuhan minus 1,89 persen.Bagian terbesar PDRB masih digunakan untuk keperluan konsumsi rumah tangga, yaitu 52,99 persen, kemudian diikuti oleh PMTB 31,08 persen serta konsumsi pemerintah 25,62 persen.