Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan Februari 2015 Kota Yogyakarta Deflasi 0,40 Persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Kota Yogyakarta pada Bulan Februari 2015 mengalami deflasi sebesar 0,40 persen. Deflasi ini dikarenakan adanya penurunan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan Februari ini, tiga kelompok pengeluaran mengalami penurunan yakni: kelompok bahan makanan turun 1,24 persen; kelompok kesehatan turun 0,05 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 1,98 persen. Sebaliknya kelompok makanan jadi,minuman, rokok & tembakau naik 0,62 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik 0,17 persen; kelompok sandang naik 0,53 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,04 persen.
- Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 12 kota mengalami inflasi dan 70 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 3,20 persen, diikuti oleh Kota Ambon dan Balikpapan dengan inflasi sebesar 1,03 persen dan 0,72 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,04 persen, diikuti oleh Kota Banjarmasin sebesar 0,06 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di Kota Bukit Tinggi sebesar 2,35 persen, diikuti Kota Padang dan Lhokseumawe masing-masing sebesar 2,07 persen, sedangkan deflasi terkecil terjadi di Kota Jayapura sebesar 0,04 persen, diikuti Kota Bekasi dan Cilacap masing-masing sebesar 0,06 persen dan 0,12 persen.
- Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah beras, upah pembantu RT, jeruk, wortel, dan roti manis, sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah bensin, cabai merah, cabai rawit, angkutan dalam kota, dan angkutan udara.
- Laju inflasi tahun kalender 2015 (Februari 2015 terhadap Desember 2014) sebesar -0,27 persen, sedangkan laju inflasi year on year (Januari 2015 terhadap Januari 2015) sebesar 5,12 persen.