Perkembangan Indeks Harga Konsumen: Bulan April 2015 Kota Yogyakarta Inflasi 0,38 Persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Kota Yogyakarta pada Bulan April 2015 mengalami inflasi sebesar 0,38 persen. Inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga-harga yang menyebabkan berubahnya angka indeks harga konsumen (IHK). Pada Bulan April ini, enam kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 1,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,70 persen; kelompok sandang naik 0,28 persen; kelompok kesehatan naik 1,23 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,12 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan naik 1,47 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan turun 1,88 persen.
- Dari 82 kota yang dihitung angka inflasinya, 72 kota mengalami inflasi dan 10 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,31 persen, diikuti oleh Kota Bima sebesar 1,09 persen, Kota Lubuk Linggau dan Medan masing –masing sebesar 0,99 persen dan 0,96 persen. Inflasi terendah terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,02 persen, diikuti Kota Sumenep sebesar 0,05 persen. Sebaliknya deflasi terbesar terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,69 persen, diikuti Kota Watampone sebesar sebesar 0,39 persen. Deflasi terkecil terjadi di Kota Sukabumi dan Kota Kendari masing-masing sebesar 0,03 persen, diikuti Kota Bulukumba sebesar 0,06 persen
- Komoditas yang paling mempengaruhi terjadinya inflasi diantaranya adalah bensin, bawang merah, bahan bakar rumahtangga, tarip kereta api dan gulai, sedangkan komoditas yang menghambat inflasi adalah beras, jeruk, cabai merah, pisang, dan daging ayam ras.
- Laju inflasi tahun kalender 2015 (April 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 0,25 persen, sedangkan laju
inflasi year on year (April 2015 terhadap April 2014) sebesar 5,45 persen.